Bagi siswa/i kelas XII IPA, silahkan download soal remidi Ulangan harian Integral " di sini " . Terima kasih perhatiannya.
< Admin >
Senin, 24 Oktober 2011
Sabtu, 22 Oktober 2011
Studi Wisata Smanja 16 Okt 2011 Slideshow Slideshow
Studi Wisata Smanja 16 Okt 2011 Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Studi Wisata Smanja 16 Okt 2011 Slideshow Slideshow ★ to . Stunning free travel slideshows on TripAdvisor
Senin, 17 Oktober 2011
Mitos Matematika yang Menyesatkan
Banyak mitos menyesatkan
mengenai matematika. Mitos-mitos salah ini memberi andil besar dalam membuat
sebagian masyarakat merasa alergi bahkan tidak menyukai matematika.
Akibatnya, mayoritas siswa kita mendapat nilai buruk untuk bidang studi ini,
bukan lantaran tidak mampu, melainkan karena sejak awal sudah merasa alergi
dan takut sehingga tidak pernah atau malas untuk mempelajari matematika.
Meski banyak, namun ada lima mitos sesat yang sudah mengakar dan menciptakan
persepsi negatif terhadap matematika.
Mitos
pertama, matematika adalah ilmu yang sangat sukar sehingga hanya
sedikit orang yang atau siswa dengan IQ minimal tertentu yang mampu
memahaminya. Ini jelas menyesatkan. Meski bukan ilmu yang termudah,
matematika sebenarnya merupakan ilmu yang relatif mudah jika dibandingkan
dengan ilmu lainnya. Sebagai contoh, amati perbandingan soal untuk siswa
kelas 6 sebuah SD swasta berikut ini. Soal pertama, “Sebutkan 3 tarian khas
daerah Kalimantan Tengah.” Soal kedua, “ Sebuah lingkaran dibagi menjadi tiga
buah juring dengan perbandingan masing-masing sudut pusatnya adalah 2 : 3 :
4, maka hitung besar masing-masing sudut pusat juring-juring tersebut“ .
Ternyata,
persentase siswa yang menjawab benar soal kedua lebih besar dibandingkan
persentase siswa yang menjawab benar soal pertama. Tanpa ingin mengundang
perdebatan, contoh di atas menunjukkan, bahwa matematika bukanlah ilmu yang
sangat sukar. Soal matematika terasa sulit bagi siswa-siswa kita karena
mereka tidak memahami konsep bilangan dan konsep ukuran secara benar semasa
di sekolah dasar. Jika konsep bilangan dan ukuran dikuasai, maka pekerjaan
menganalisis dan menghitung menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.
Mitos
kedua, matematika adalah ilmu hafalan dari sekian banyak rumus. Mitos
ini membuat siswa malas mempelajari matematika dan akhirnya tidak mengerti
apa-apa tentang matematika. Padahal, sejatinya matematika bukanlah ilmu
menghafal rumus, karena tanpa memahami konsep, rumus yang sudah dihafal tidak
akan bermanfaat. Sebagai contoh, ada soal berikut, “Benny merakit sebuah
mesin 6 jam lebih lama daripada Ahmad. Jika bersama-sama mereka dapat merakit
sebuah mesin dalam waktu 4 jam, berapa lama waktu yang diperlukan oleh Ahmad
untuk merakit sebuah mesin sendirian ?”.
Seorang
yang hafal rumus persamaan kuadrat tidak akan mampu menjawab soal tersebut
apabila tidak mampu memodelkan soal tersebut ke dalam bentuk persamaan
kuadrat. Sesungguhnya, hanya sedikit rumus matematika yang perlu (tapi tidak
harus) dihapal, sedangkan sebagian besar rumus lain tidak perlu dihafal,
melainkan cukup dimengerti konsepnya. Salah satu contoh, jika siswa mengerti
konsep anatomi bentuk irisan kerucut, maka lebih dari 90 persen rumus-rumus
irisan kerucut tidak perlu dihafal.
Mitos
ketiga, matematika selalu berhubungan dengan kecepatan menghitung.
Memang, berhitung adalah bagian tak terpisahkan dari matematika, terutama
pada tingkat SD. Tetapi, kemampuan menghitung secara cepat bukanlah hal
terpenting dalam matematika. Yang terpenting adalah pemahaman konsep. Melalui
pemahaman konsep, kita akan mampu melakukan analisis (penalaran) terhadap
permasalahan (soal) untuk kemudian mentransformasikan ke dalam model dan
bentuk persamaan matematika. Jika permasalahan (soal) sudah tersaji dalam
bentuk persamaan matematika, baru kemampuan menghitung diperlukan. Itu pun
bukan sebagai sesuatu yang mutlak, sebab pada saat ini telah banyak beredar
alat bantu menghitung seperti kalkulator dan komputer. Jadi, mitos yang lebih
tepat adalah matematika selalu berhubungan dengan pemahaman dan penalaran.
Mitos
keempat, matematika adalah ilmu abstrak dan tidak berhubungan dengan
realita. Mitos ini jelas-jelas salah kaprah, sebab fakta menunjukkan bahwa
matematika sangat realistis. Dalam arti, matematika merupakan bentuk analogi
dari realita sehari-hari. Contoh paling sederhana adalah solusi dari Leonhard
Euler, matematikawan Prancis, terhadap masalah Jembatan Konisberg. Selain
itu, hampir di semua sektor, teknologi, ekonomi dan bahkan sosial, matematika
berperan secara signifikan. Robot cerdas yang mampu berpikir berisikan
program yang disebut sistem pakar (expert system) yang didasarkan kepada
konsep Fuzzy Matematika. Hitungan aerodinamis pesawat terbang dan konsep GPS
juga dilandaskan kepada konsep model matematika, goneometri, dan kalkulus.
Hampir semua teori-teori ekonomi dan perbankan modern diciptakan melalui
matematika.
Sedangkan
mitos kelima menyebutkan, matematika adalah ilmu yang membosankan,
kaku, dan tidak rekreatif. Anggapan ini jelas keliru. Meski jawaban (solusi)
matematika terasa eksak lantaran solusinya tunggal, tidak berarti matematika
kaku dan membosankan. Walau jawaban (solusi) hanya satu (tunggal), cara atau
metode menyelesaikan soal matematika sebenarnya boleh bermacam-macam.
Sebagai
contoh, untuk mencari solusi dari dua buah persamaan, dapat digunakan tiga
cara yaitu, metode subtitusi, eliminasi, dan grafik. Contoh lain, untuk
membuktikan kebenaran teorema Phytagoras, dapat dipergunakan banyak cara.
Bahkan menurut pakar matematika, Bana G. Kartasasmita, hingga saat ini sudah
ada 17 cara untuk membuktikan teorema Phytagoras. Solusi matematika yang
bersifat tunggal menimbulkan kenyamanan karena tegas dan pasti.
Selain
tidak membosankan, matematika juga rekreatif dan menyenangkan. Albert
Einstein, tokoh fisika terbesar abad ke-20, menyatakan bahwa matematika
adalah senjata utama dirinya dalam merumuskan konsep relativitasnya yang
sangat terkenal tersebut. Menurut Einstein, dia menyukai matematika ketika
pamannya menjelaskan bahwa prosedur kerja matematika mirip dengan cara kerja
detektif, sebuah lakon yang sangat disukainya sejak kecil.
Memang,
cara kerja matematika mirip sebuah games. Mula-mula kita harus
mengidentifikasi variabel-variabel atau parameter-parameter yang ada melalui
atributnya masing-masing. Setelah itu, laksanakan operasi di antara variabel
dan parameter tersebut. Yang paling menyenangkan, dalam melakukan operasi
kita dibebaskan melakukan manipulasi (trik) semau kita agar sampai kepada
solusi yang diharapkan. Kebebasan melakukan manipulasi dalam operasi
matematika inilah yang menantang dan mengundang keasyikan tersendiri, bak
sedang dalam permainan atau petualangan. Karena itu, tidak mengherankan jika
terkadang kita menjumpai siswa yang asyik menyendiri dengan soal-soal
matematikanya.
Selain
itu, secara intrinsik matematika juga memiliki angka berupa bilangan bulat
yang mengandung misteri yang sangat mengasyikkan. Misalnya Anda melakukan
operasi perkalian maupun pertambahan terhadap dua bilangan tertentu, maka
terkadang akan muncul bilangan yang memiliki bentuk simetri tertentu. Contoh
lain, Anda dapat menunjukkan kemahiran menebak dengan tepat angka tertentu
yang telah mengalami beberapa operasi. Bagi yang belum memahami matematika,
kemampuan Anda menebak angka dianggap sihir, padahal itu merupakan operasi.
Matematika
adalah ilmu yang mudah dan menyenangkan. Karena itu, siapa pun mampu
mempelajarinya dengan baik. Untuk itu, tugas utama kita adalah merobohkan
mitos-mitos sesat di sekeliling matematika.
Sumber:
p4tkmatematika.org (diambil dari: sigmetris.com)
|
Minggu, 16 Oktober 2011
Sabtu, 01 Oktober 2011
KISI-KISI ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2011 SMA NEGERI 1 JATISRONO
Kelas X
Kelas XI IPA
Kelas XI IPS
Kelas XII IPA
Obyektif Test : ( 30 Soal )
- Menentukan integral tak tentu fungsi sederhana
- Menentukan integral tak tentu pangkat negatif
- Menentukan integral tentu bentuk akar
- Menentukan integral tentu bentuk aljabar/ binom yang dipangkatkan
- Menentukan rumus fungsi jika diketahui turunannya
- Menghitung nilai fungsi jika diketahui turunannya
- Menentukan persamaan kurva jika diketahui gradien garis singgungnya
- Menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri
- Menghitung integral tentu fungsi aljabar
- Menghitung batas integrasi dari persamaan integral tentu fungsi aljabar
- Menentukan integral substitusi aljabar
- Menghitung integral tentu dari integral substitusi aljabar
- Menentukan integral substitusi trigonometri
- Menentukan integral parsial fungsi aljabar
- Menghitung integral tentu dari integral parsial fungsi trigonometri
- Menghitung luas bidang datar dari area yang dibatasi 2 buah kurva
- Menghitung luas daerah yang diketahui gambarnya
- Menghitung volume benda putar dari area yang dibatasi beberapa kurva jika diputar mengelilingi sumbu-x sejauh 360 derajat
- Menghitung volume benda putar dari area yang tergambar jika diputar mengelilingi sumbu-y sejauh 360 derajat
- Menghitung operasi aljabar elemen-elemen suatu matriks
- Membedakan matriks-matriks persegi terdiri dari : matriks persegi biasa, matriks diagonal, matriks skalar dan matriks identitas
- Menentukan syarat perkalian 2 buah matriks
- Menentukan matriks hasil dari operasi aljabar pada matriks persegi ordo-2
- Menghitung nilai vareabel merupakan elemen-elemen dari suatu matriks dari kesamaan matriks yangmemuat operasi aljabar matriks
- Menghitung determinan matriks ordo-2
- Menghitung nilai vareabel elemen suatu matriks dari persamaan determinan matriks ordo-2
- Menghitung determinan matriks ordo-3
- Menyelesaikan persamaan matriks bentuk AX=B
- Menyelesaikan persamaan matriks bentuk XA=B
- Menyelesaikan persamaan linier menggunakan matriks
- Menentukan integral tak tentu menggunakan integral substitusi fungsi aljabar dalam bentuk akar
- Menentukan batas integrasi dari persamaan integra tentu
- Menghitung luas bidang datar
- Menyelesaikan persamaan matriks bentuk AX=B+C
- Menyelesaikan persamaan linier menggunakan deterninan matriks/ Aturan Cramer
” Selamat Belajar, Sukses Selalu “
Langganan:
Postingan (Atom)