Senin, 24 Oktober 2011

Remidi Ulangan Harian 1 : Integral

Bagi siswa/i kelas XII IPA, silahkan download soal remidi Ulangan harian Integral  " di sini " . Terima kasih perhatiannya.
< Admin >

Sabtu, 22 Oktober 2011

Senin, 17 Oktober 2011

Mitos Matematika yang Menyesatkan


Banyak mitos menyesatkan mengenai matematika. Mitos-mitos salah ini memberi andil besar dalam membuat sebagian masyarakat merasa alergi bahkan tidak menyukai matematika. Akibatnya, mayoritas siswa kita mendapat nilai buruk untuk bidang studi ini, bukan lantaran tidak mampu, melainkan karena sejak awal sudah merasa alergi dan takut sehingga tidak pernah atau malas untuk mempelajari matematika. Meski banyak, namun ada lima mitos sesat yang sudah mengakar dan menciptakan persepsi negatif terhadap matematika.
Mitos pertama, matematika adalah ilmu yang sangat sukar sehingga hanya sedikit orang yang atau siswa dengan IQ minimal tertentu yang mampu memahaminya. Ini jelas menyesatkan. Meski bukan ilmu yang termudah, matematika sebenarnya merupakan ilmu yang relatif mudah jika dibandingkan dengan ilmu lainnya. Sebagai contoh, amati perbandingan soal untuk siswa kelas 6 sebuah SD swasta berikut ini. Soal pertama, “Sebutkan 3 tarian khas daerah Kalimantan Tengah.” Soal kedua, “ Sebuah lingkaran dibagi menjadi tiga buah juring dengan perbandingan masing-masing sudut pusatnya adalah 2 : 3 : 4, maka hitung besar masing-masing sudut pusat juring-juring tersebut“ .
Ternyata, persentase siswa yang menjawab benar soal kedua lebih besar dibandingkan persentase siswa yang menjawab benar soal pertama. Tanpa ingin mengundang perdebatan, contoh di atas menunjukkan, bahwa matematika bukanlah ilmu yang sangat sukar. Soal matematika terasa sulit bagi siswa-siswa kita karena mereka tidak memahami konsep bilangan dan konsep ukuran secara benar semasa di sekolah dasar. Jika konsep bilangan dan ukuran dikuasai, maka pekerjaan menganalisis dan menghitung menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.
Mitos kedua, matematika adalah ilmu hafalan dari sekian banyak rumus. Mitos ini membuat siswa malas mempelajari matematika dan akhirnya tidak mengerti apa-apa tentang matematika. Padahal, sejatinya matematika bukanlah ilmu menghafal rumus, karena tanpa memahami konsep, rumus yang sudah dihafal tidak akan bermanfaat. Sebagai contoh, ada soal berikut, “Benny merakit sebuah mesin 6 jam lebih lama daripada Ahmad. Jika bersama-sama mereka dapat merakit sebuah mesin dalam waktu 4 jam, berapa lama waktu yang diperlukan oleh Ahmad untuk merakit sebuah mesin sendirian ?”.
Seorang yang hafal rumus persamaan kuadrat tidak akan mampu menjawab soal tersebut apabila tidak mampu memodelkan soal tersebut ke dalam bentuk persamaan kuadrat. Sesungguhnya, hanya sedikit rumus matematika yang perlu (tapi tidak harus) dihapal, sedangkan sebagian besar rumus lain tidak perlu dihafal, melainkan cukup dimengerti konsepnya. Salah satu contoh, jika siswa mengerti konsep anatomi bentuk irisan kerucut, maka lebih dari 90 persen rumus-rumus irisan kerucut tidak perlu dihafal.
Mitos ketiga, matematika selalu berhubungan dengan kecepatan menghitung. Memang, berhitung adalah bagian tak terpisahkan dari matematika, terutama pada tingkat SD. Tetapi, kemampuan menghitung secara cepat bukanlah hal terpenting dalam matematika. Yang terpenting adalah pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep, kita akan mampu melakukan analisis (penalaran) terhadap permasalahan (soal) untuk kemudian mentransformasikan ke dalam model dan bentuk persamaan matematika. Jika permasalahan (soal) sudah tersaji dalam bentuk persamaan matematika, baru kemampuan menghitung diperlukan. Itu pun bukan sebagai sesuatu yang mutlak, sebab pada saat ini telah banyak beredar alat bantu menghitung seperti kalkulator dan komputer. Jadi, mitos yang lebih tepat adalah matematika selalu berhubungan dengan pemahaman dan penalaran.
Mitos keempat, matematika adalah ilmu abstrak dan tidak berhubungan dengan realita. Mitos ini jelas-jelas salah kaprah, sebab fakta menunjukkan bahwa matematika sangat realistis. Dalam arti, matematika merupakan bentuk analogi dari realita sehari-hari. Contoh paling sederhana adalah solusi dari Leonhard Euler, matematikawan Prancis, terhadap masalah Jembatan Konisberg. Selain itu, hampir di semua sektor, teknologi, ekonomi dan bahkan sosial, matematika berperan secara signifikan. Robot cerdas yang mampu berpikir berisikan program yang disebut sistem pakar (expert system) yang didasarkan kepada konsep Fuzzy Matematika. Hitungan aerodinamis pesawat terbang dan konsep GPS juga dilandaskan kepada konsep model matematika, goneometri, dan kalkulus. Hampir semua teori-teori ekonomi dan perbankan modern diciptakan melalui matematika.
Sedangkan mitos kelima menyebutkan, matematika adalah ilmu yang membosankan, kaku, dan tidak rekreatif. Anggapan ini jelas keliru. Meski jawaban (solusi) matematika terasa eksak lantaran solusinya tunggal, tidak berarti matematika kaku dan membosankan. Walau jawaban (solusi) hanya satu (tunggal), cara atau metode menyelesaikan soal matematika sebenarnya boleh bermacam-macam.
Sebagai contoh, untuk mencari solusi dari dua buah persamaan, dapat digunakan tiga cara yaitu, metode subtitusi, eliminasi, dan grafik. Contoh lain, untuk membuktikan kebenaran teorema Phytagoras, dapat dipergunakan banyak cara. Bahkan menurut pakar matematika, Bana G. Kartasasmita, hingga saat ini sudah ada 17 cara untuk membuktikan teorema Phytagoras. Solusi matematika yang bersifat tunggal menimbulkan kenyamanan karena tegas dan pasti.
Selain tidak membosankan, matematika juga rekreatif dan menyenangkan. Albert Einstein, tokoh fisika terbesar abad ke-20, menyatakan bahwa matematika adalah senjata utama dirinya dalam merumuskan konsep relativitasnya yang sangat terkenal tersebut. Menurut Einstein, dia menyukai matematika ketika pamannya menjelaskan bahwa prosedur kerja matematika mirip dengan cara kerja detektif, sebuah lakon yang sangat disukainya sejak kecil.
Memang, cara kerja matematika mirip sebuah games. Mula-mula kita harus mengidentifikasi variabel-variabel atau parameter-parameter yang ada melalui atributnya masing-masing. Setelah itu, laksanakan operasi di antara variabel dan parameter tersebut. Yang paling menyenangkan, dalam melakukan operasi kita dibebaskan melakukan manipulasi (trik) semau kita agar sampai kepada solusi yang diharapkan. Kebebasan melakukan manipulasi dalam operasi matematika inilah yang menantang dan mengundang keasyikan tersendiri, bak sedang dalam permainan atau petualangan. Karena itu, tidak mengherankan jika terkadang kita menjumpai siswa yang asyik menyendiri dengan soal-soal matematikanya.
Selain itu, secara intrinsik matematika juga memiliki angka berupa bilangan bulat yang mengandung misteri yang sangat mengasyikkan. Misalnya Anda melakukan operasi perkalian maupun pertambahan terhadap dua bilangan tertentu, maka terkadang akan muncul bilangan yang memiliki bentuk simetri tertentu. Contoh lain, Anda dapat menunjukkan kemahiran menebak dengan tepat angka tertentu yang telah mengalami beberapa operasi. Bagi yang belum memahami matematika, kemampuan Anda menebak angka dianggap sihir, padahal itu merupakan operasi.
Matematika adalah ilmu yang mudah dan menyenangkan. Karena itu, siapa pun mampu mempelajarinya dengan baik. Untuk itu, tugas utama kita adalah merobohkan mitos-mitos sesat di sekeliling matematika.
Sumber: p4tkmatematika.org (diambil dari: sigmetris.com)


Sabtu, 01 Oktober 2011

KISI-KISI ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2011 SMA NEGERI 1 JATISRONO

Kelas X
Kelas XI IPA
Kelas XI IPS
Kelas XII IPA
Obyektif Test : ( 30 Soal )
  1. Menentukan integral tak tentu fungsi sederhana
  2. Menentukan integral tak tentu pangkat negatif
  3. Menentukan integral tentu bentuk akar
  4. Menentukan integral tentu bentuk aljabar/ binom yang dipangkatkan
  5. Menentukan rumus fungsi jika diketahui turunannya
  6. Menghitung nilai fungsi jika diketahui turunannya
  7. Menentukan persamaan kurva jika diketahui gradien garis singgungnya
  8. Menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri
  9. Menghitung integral tentu fungsi aljabar
  10. Menghitung batas integrasi dari persamaan integral tentu fungsi aljabar
  11. Menentukan integral substitusi aljabar
  12. Menghitung integral tentu dari integral substitusi aljabar
  13. Menentukan integral substitusi trigonometri
  14. Menentukan integral parsial fungsi aljabar
  15. Menghitung integral tentu dari integral parsial fungsi trigonometri
  16. Menghitung luas bidang datar dari area yang dibatasi 2 buah kurva
  17. Menghitung luas daerah yang diketahui gambarnya
  18. Menghitung volume benda putar dari area yang dibatasi beberapa kurva jika diputar mengelilingi sumbu-x sejauh 360 derajat
  19. Menghitung  volume benda putar dari area yang tergambar jika diputar mengelilingi sumbu-y sejauh 360 derajat
  20. Menghitung operasi aljabar elemen-elemen suatu matriks
  21. Membedakan matriks-matriks persegi terdiri dari : matriks persegi biasa, matriks diagonal, matriks skalar dan matriks identitas
  22. Menentukan syarat perkalian 2 buah matriks
  23. Menentukan matriks hasil dari operasi aljabar pada matriks persegi ordo-2
  24. Menghitung nilai vareabel merupakan elemen-elemen dari suatu matriks dari kesamaan matriks yangmemuat operasi aljabar matriks
  25. Menghitung determinan matriks ordo-2
  26. Menghitung nilai vareabel elemen suatu matriks dari persamaan determinan matriks ordo-2
  27. Menghitung determinan matriks ordo-3
  28. Menyelesaikan persamaan matriks bentuk AX=B
  29. Menyelesaikan persamaan matriks bentuk XA=B
  30. Menyelesaikan persamaan linier menggunakan matriks
Essay Test : ( 5 soal )
  1. Menentukan integral tak tentu menggunakan integral substitusi fungsi aljabar dalam bentuk akar
  2. Menentukan batas integrasi dari persamaan integra tentu
  3. Menghitung luas bidang datar
  4. Menyelesaikan persamaan matriks bentuk AX=B+C
  5. Menyelesaikan persamaan linier menggunakan deterninan matriks/ Aturan Cramer
Kelas XII IPS
” Selamat Belajar, Sukses Selalu “